Pages

Jumat, 03 September 2010

Jadi tergerak nulis ketika lihat anak kecil nangis MERENGEK…….

1. Pernahkan kamu melihat atau mendengar anak kecil merengek ?
2. Pernahkah kamu melihat atau mendengar anak remaja merajuk ?
3. Pernahkah kamu melihat dan mendengar orang dewasa meminta ?
4. Pernahkah kamu melihat dan mendengar orang tua mengharapkan ?

Keempat pertanyaan tersebut mempunyai pragmatisasi makna yang sama, yaitu ingin memperoleh sesuatu, hanya saja tingkat intelgensi, dan faktor usia yang membedakannya..dan mudah-mudahan saya tepat dalam merangkai sebuah hubungan yang terbentuk : kalau anak kecil dia MERENGEK, kalau anak remaja MERAJUK, kalau orang dewasa MEMINTA, kalau orang tua MENGHARAPKAN….

Ahhh…mungki bagi anda, ada yang tidak setuju dengan pendapat saya, ahhh…itu kan hanya beda masalah bahasa saja….heheheheh…emang sih…baik mari kita ulas…tapi dikit aja ya…. :

- Pernahkan kamu melihat atau mendengar anak kecil merengek ?
Kalau jawabnya pernah, tentu kamu sepakat bahwa apa yang kamu lihat dan kamu dengar adalah (seorang anak kecil yang entah menginginkan susu, atau permen) dia menangis, sambil memintanya…meng-iba kepada bunda atau ayahnya untuk dituruti kemauannya…dan secara naluri harfiahnya, si orang tua akan berusaha memberikan yang terbaik ke pada anaknya tersebut berhenti menangis….jadi intinya, dalam kasus merengek ini, mengharapkan, menginginkan, merajuk, dan mengharapkan yang disertai MENANGIS….(nah masihkah kamu melihat yang bukan anak kecil, tapi dia masih merengek? Kalau jawabnya iya, berarti org tersebut masuk dalam kategori “ 1 “ , yang seharusnya dia bukan lagi di fase no satu tersebut……

- Pernahkah kamu melihat atau mendengar anak remaja merajuk ?
Nah, kalau ini agak asyik nie, kalau anda jawab iya, kemungkinan yg ada lihat itu sama dengan yang saya lihat, pasti remaja tersebut ada unsure”kemanjaan” atau bermanja-manja”, yah tahu sendirilah bagaimana orang merajuk, bedanya dengan yang pertama, di fase ini, tidak didapati tangisan, tapi kamuflase dari kebohongan untuk mendapatkan sesuatu…., maksudnya, lihat kadang kita jumpai, mukanya dibikin sedih gitu, supaya lebih terdramatisir, untuk kemudian agar apa yang diinginkan terwujud, atau terkabul….(kurang lebihnya demikian)..nah dalam kasus lain, misalnya ada orang yang sudah tua, terlihat masih merajuk, dan membuat muka yang terdramatisir kebohongan (misalnya nieh, maaf para koruptor), mukanya dimanis maniskan untuk mendapatkan sesuatu yang manis, meskipun jalannya gak manis, berarti orang tua ini juga salah masuk kategori ya, harusnya dia di no 4, malah di no 2 (anak remaja) berarti…xixixixi……

- Pernahkah kamu melihat dan mendengar orang dewasa meminta ?
Kalau jawabnya iya, kemungkinan yang kamu lihat adalah bentuk kedewasaan dalam meminta, di fase ini lebih terlihat elagan dalam meminta, tapi ada juga yang ingginnya terlihat dewasa dalam meminta, tapi malah terlihat jaim, karena di jaim-jaimkan biar tekesan dewasa….ada sieh yg beberapa demikian………heeheheh

- Pernahkah kamu melihat dan mendengar orang tua mengharapkan ?
Kalau jawabannya iya : kita akan banyak belajar dari mereka….cara mereka menginginkan luar biasa…dengan doa, pengharapan, dan kebijaksanaan mereka sebagai orang tua mengharapkan sesuatu yang terbaik untuk anak-anak dan seluruh keluarga, walaupun secara kasat mata kita tidak tahu apakah mereka sedang mengharapkan atau tidak….tapi kita percaya…kalau orang tua kita menginginkan sesuatu…mereka selalu tampak diam, seolah-olah agar si anak tidak tahu beban mereka, padahal dalam hati mereka berdoa dan mengharapkan untuk sesuatu yang terbaik untuk semuanya…

INTINYA : silahkan pilih mana yang menjadikan typicalmu dalam konsep “ menginginkan” yang jelas, semoga bukan kearah mundur tapi kearah maju…….kalau kita di 2, jangan turun di 1, but naik ke 3, atau 4…dan kalau sudah di 4…jangan malah turun menjadi 1, tetap bertahan di 4, agar menjadi contoh yang baik……

Mudah-mudahan bermanfaat, untuk kita belajar dari hal yang ringan, sepele, dan remeh temeh ini…..untuk menjadikan pribadi-pribadi yang besar, berwawasan, dan bermartabat (kayak slogan kampus tempat mengajarku) hehe…amien…

Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar