Pages

Jumat, 03 September 2010

BALASAN untuk KESETIAAN

Berbahagialah kita yang mempelajari ilmu sastra....dari sekian banyak kajian sastra mengenai legenda,mitos, cerita panji dan folklore juga dongeng sebenarnya tidak hanya terlahir sebagai bagian dari permainan kata tanpa maksud...sekedar gossip tanpa sebab....sekedar gunjingan tanpa pamrih....sekedar muncul tanpa ada implementasi arti terhadap kehidupan.....satu yang pasti munculnya hasil kesusastraan sebagai bagian dari local genius masyarakat kita dalam memaknai kehidupan....yang semua itu terlahir dari nenek moyang kita....untuk memberikan sebuah pesan moral untuk kita sang pewarisnya andai kita peka dalam memaknainya..... Mari belajar dari sebuah dongeng salah satunya dari cerita berikut :


Jika kita ingin mendongeng.....mari kita awali dengan alkisah, atau sahibul hikayat...atau once upon a time.......,

Di sebuah dusun tinggallah keluarga petani yang memiliki seorang anak masih bayi. Keluarga itu memelihara seekor anjng yang dipelihara sejak masih kecil. anjng itu pandai, setia, danrajin membantu si petani. Dia bisa menjaga rumah bila majikannya pergi,mengusir burung-burung di sawah dan menangkap tikus yang berkeliaran di sekitar rumah mereka. Si petani dan istrinya sangat menyayangi anjing tersebut.

Suatu hari, si petani harusm enjual hasil panennya ke kota.Karena beban berat yang harus di bawanya, dia meminta istrinya ikut serta untuk membantu, agar secepatnya menyelesaikan penjualan dan sesegera mungkin pulangke rumah. Si bayi di tinggal tertidur lelap di ayunan dan dipercayakan di bawah penjagaan anjing mereka.

Menjelang malam setiba di dekat rumah, si anjng berlari menyongsong kedatangan majikannya dengan menyalak keras berulang-ulang, melompat-lompat danberputar-putar, tidak seperti biasanya. Suami istri itu pun heran dan merasatidak tenang menyaksikan ulah si anjng yang tidak biasa. Dan Betapa kagetnya mereka, setelah berhasil menenangkan anjngnya...astaga, ternyata moncong si anjng berlumuran darah segar.

"Lihat pak! Moncong anjing kita berlumuran darah! Pasti telah terjadi sesuatu pada anak kita!" teriak si ibuhisteris, ketakutan, dan mulai terisak menangis."Ha...benar! Kurang ajar kau anjng! Kau apakan anakku? Pasti telah kau makan!" si petani ikut berteriak panik.Dengan penuh kemarahan, si petani spontan meraih sebuah kayu dan secepat kilat memukuli si anjng itu dan mengenai bagian kepalanya. anjng itu terdiam sejenak.Tak lama dia menggelepar kesakitan, memekik perlahan dan dari matanya tampak tetesan airmata, sebelum kemudian ia terdiam untuk selamanya.

Bergegas kedua suami istri itu pun berlari masuk ke dalam rumah. Begitu tiba dikamar, tampak anak mereka masih tertidur lelap di ayunan dengan damai.Sedangkan di bawah ayunan tergeletak bangkai seekor ular besar dengan darah berceceran bekas gigitan.Mereka pun segera sadar bahwa darah yang menempel di moncong anjng tadi adala hdarah ular yang hendak memangsa anak mereka. Perasaan sesal segera mendera.Kesalahan fatal telah mereka lakukan. Emosi kemarahan yang tidak terkendali telah membunuh anjng setia yg mereka sayangi. Tentu, penyesalan mereka tidak akan membuat anjng kesayangan itu hidup kembali.

Sungguh mengenaskan. Gara-gara emosi dan kemarahan yang membabi buta dari ulah manusia, seekor anjng setia yang telah membantu dan membela majikannya, harusmati secara tragis.

Demikian pula di kehidupan ini. Begitu banyak permasalahan, pertikaian,perselisihan bahkan peperangan, muncul dari emosi yang tidak terkontrol. Karena itu, saya sangat setuju dengan kata-kata: "Jangan mengambil keputusan apapun disaat emosi sedang melanda." Sebab, bila itu yang dilakukan, bisa fatal akibatnya. Sungguh, kita butuh belajar dan melatih diri agar disaat emosi, kita mampu mengendalikan diri secara sabar dan bijak. Berusaha untuk banyak berdiamdan berfikir tenang saat ada masalah.

Jadi yang terbiasa menyikapi segala sesuatu dengan emosi semoga cerita diatas dapat memberi pembelajaran..karna suatu masalah bisa dipecahkan dengan kepala dingin tanpa harus bersitenggang...

Dan ketika sebuah penyesalan terlahir...di titik itu pula semua tidak akan bisa kembali seperti yang kitainginkan.......Alloh menciptakan dan membekali kepala kita dengan isinya, sebagai gudang data untuk merenung dan mempertimbangkan langkah apa yang akan kita ambil dalam memaknai hidup......


Salam.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar